twitter
rss

Demam Hallyu alias Demam Korea (Korea Selatan – red) tampaknya sekarang sedang melanda Indonesia. Bukan hanya tentang boyband dan drama televisi, tetapi juga minat untuk melanjutkan studi ke sana.

Semakin sering saja kita mendengar berita keberangkatan pelajar Indonesia untuk melakukan program pertukaran pelajar ataupun melanjutkan pendidikan tinggi ke Negeri Gingseng ini. Apalagi Korea memberikan sejumlah keuntungan bagi para pelajarnya. Dengan menunjukkan kepemilikan kartu pelajar, para pelajar di Korea berhak memperoleh potongan biaya pesawat, memasuki perpustakaan untuk mencari data, serta menikmati fasilitas rumah sakit umum. Barangkali Anda ingin mengikuti jejak mereka? Sebelumnya, yuk baca dulu artikel ini.

Kebudayaan yang menarik adalah salah satu faktor penarik pelajar asing untuk belajar di Korea Selatan, baik dari kesenian, makanan, maupun gaya hidup. Salah satu yang unik dari kebudayaan Korea adalah cara penghitungan umur. Tidak seperti di negara kita yang menghitung umur satu tahun setelah anak menjalani hidup selama satu tahun, bayi Korea langsung dinyatakan berumur satu tahun ketika mereka lahir. Jadi, anak berumur enam tahun di Indonesia dianggap berusia tujuh tahun di Korea. Selain itu, sistem pendidikan Korea yang serupa dengan pendidikan di Indonesia pun menjadi salah satu daya tarik pelajar Indonesia untuk belajar di sana. Diawali dari pendidikan dasar selama enam tahun, dilanjutkan dengan pendidikan menengah pertama dan menengah atas masing-masing selama tiga tahun. Selanjutnya, terdapat berbagai pilihan pendidika
n tinggi dari jenjang diploma hingga jenjang doktoral.

Pemerintah Korea sendiri menyelenggarakan lima program belajar yang dapat dipilih oleh pelajar asing yang ingin belajar di Korea. Kelima program tersebut antara lain Program Reguler, Program Pertukaran Mahasiswa, Program Intersemester, Program Khusus Bahasa Inggris, dan Program Belajar Bahasa Korea. Program Reguler merupakan program belajar selama musim semi dan musim gugur sebagaimana yang dilakukan oleh pelajar Korea. Dalam program ini, ada mata kuliah yang menggunakan bahasa Korea dan ada pula yang menggunakan bahasa Inggris. Adapun pada Program Pertukaran Mahasiswa, universitas di Korea melakukan pertukaran mahasiswa dengan universitas asing yang telah menjalin kerjasama dengan menandatangi Memorandum of Understanding (MoU). Untuk dapat mengikuti Program Pertukaran Mahasiswa, terdapat persyaratan minimal Satuan Kredit Semester (SKS) yang harus dipenuhi dan kemampuan berbahasa Inggris yang mencukupi (Standard TOEFL 550). Apabila Anda ingin mengikuti perkuliahan selama liburan, Anda dapat mengambil Program Intersemester yang dilaksanakan saat liburan semester.

Pada umumnya, perkuliahan di Korea menggunakan pengantar bahasa Korea. Hanya 20%-30% mata kuliah yang diajarkan menggunakan bahasa Inggris. Oleh karena itu, penguasaan bahasa Korea mutlak diperlukan bagi Anda yang ingin belajar ke Korea. Walaupun demikian, jika Anda ingin berkuliah di Korea menggunakan bahasa Inggris, terdapat beberapa universitas yang menyelenggarakan Program Khusus Bahasa Inggris. Dalam program ini, seluruh mata kuliah diberikan menggunakan pengantar Bahasa Inggris. Sebaliknya, jika Anda ingin belajar bahasa Korea dulu, Anda dapat mengambil Program Belajar Bahasa Korea. Hampir seluruh universitas di Korea menyelenggarakan program ini yang diperuntukkan bagi pelajar asing di Negeri Gingseng itu.

Banyak jalan menuju Roma, banyak cara untuk bisa belajar ke Korea. Anda bisa berangkat menggunakan biaya sendiri ataupun dengan berburu beasiswa terlebih dulu. Beasiswa pendidikan ke Korea dapat banyak ditemukan, baik yang diberikan oleh pemerintah melalui Kedutaan Besar Korea maupun yang diberikan secara mandiri oleh lembaga-lembaga penyelenggara pendidikan dan perusahaan-perusahaan swasta.

Melalui jalan manapun yang akan Anda ambil, terdapat persyaratan umum yang harus dilengkapi terlebih dulu. Selain harus mempersiapkan dokumen-dokumen seperti passport, visa, dan dokumen-dokumen untuk pendaftaran sekolah, pelajar asing harus mempersiapkan deposit sebesar Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah[1]) dari penanggung jawab pelajar yang bersangkutan. “Biaya ini merupakan jaminan untuk pemerintah Korea bahwa pelajar yang bersangkutan benar-benar ingin ke Korea untuk belajar, bukan untuk tujuan yang lain”,  tutur Mr. Byoung Youl Joo, Direktur Lembaga Konsultan Pendidikan Korea PT. Myoungju Korinnesia, kepada MJEDUCATION.CO. Peraturan tentang syarat deposit yang cukup besar ini dikeluarkan untuk mengantisipasi penyalahgunaan visa pelajar di Korea dan tanda kepatuhan terhadap pemerintah Korea.
 Deposit di atas berlaku selama satu bulan meliputi tempat tinggal ( +Rp1.200.000,00 untuk home stay atau +Rp2.000.000,00 untuk hotel), biaya listrik dan air (+Rp500.000,00 ), transportasi (Rp6.000,00), pembelian satu set meja (+Rp600.000,00), dan pembelian baju di Korea.

Artinya, bila seluruh pengeluaran tersebut telah dikeluarkan di Korea, deposit yang dibayarkan akan dikembalikan kepada si penanggung jawab. Penanggung jawab dari mahasiswa yang bersangkutan haruslah warga negara Korea yang bermukim di Korea. Bagi pelajar yang datang dengan menggunakan jalur beasiswa, biasanya penanggung jawab adalah dari pihak pemberi beasiswa. Jika Anda ingin belajar ke Korea menggunakan biaya sendiri, Anda dapat memanfaatkan konsultan pendidikan untuk menjadi penanggung jawab Anda di Korea.

Untuk pilihan tempat tinggal di Korea, terdapat berbagai macam akomodasi yang bisa dipilih antara lain kos (+300.000 Won-450.0000 Won atau +Rp2.700.000,00-Rp4.000.000,00), home stay (+200.000 Won-500.000 Won atau +Rp1.200.000,00-Rp4.500.000,00), dan ko si won (+300.000 Won-350.000 Won atau +Rp2.700.000,00-Rp3.000.000,00).

Kos biasanya berlokasi di sekitar kampus dan dapat dihuni oleh satu hingga dua orang per kamar. Layanan kos sudah termasuk makan 2-3 kali sehari. Selain itu, pelajar asing dapat juga tinggal bersama keluarga Korea atau home stay yang juga banyak ditemukan di sekitar kampus. Saat ini juga mulai banyak ditemukan ko si won sebagai alternatif tempat tinggal pelajar. Ko si won merupakan tempat tinggal semacam kos model baru yang dikhususkan untuk satu orang saja per kamar dengan fasilitas standard berupa meja, tempat tidur, dan kamar mandi. Tidak disediakan makan untuk penghuni ko si won.
Biaya perkuliahan di Korea pada umumnya adalah Rp30.000.000,00-Rp40.000.000,00 per semester. Adapun perkiraan biaya yang diperlukan dari pengurusan visa, keberangkatan ke Korea, biaya kursus bahasa Korea selama satu tahun, hingga pendaftaran ke sekolah tujuan adalah sekitar Rp50.000.000,00.

Nah, tentu sekarang Anda telah memiliki gambaran yang lebih jelas sebelum memutuskan untuk melanjutkan studi di Korea. Anda bisa mulai merencanakan keberangkatan, jalur yang ingin ditempuh, serta segala kebutuhan Anda di Korea dari sekarang.


Sumber : mjeducation.co

1 comments:

  1. oke banget artikelnya sangat membantu

    Pabrik Karawang

Post a Comment