twitter
rss

 Assalaamu'alaykum warahmatullaah wabarakaatuuh.

Alhamdulillaah, setelah sekian tahun tidak menyentuh blog, jadi kangen menulis dan berbagi informasi.

Di masa pandemi ini, bisa jadi ini salah satu sarana yang tepat untuk mengisi waktu dengan berbagai hal berguna. Bismillaah, semoga bisa terlaksana.

Banyak hal juga sudah lupa bagaimana ngedit blo ~~'.

Baiklah, hal pertama mungkin harus memperkenalkan kehidupan baruku.

Nama saya Ana, 27 tahun. Saya tinggal di Pangkalpinang. Pangkalpinang bukanlah kota besar, namun saya merasa cukup untuk masalah teknologi dalam pendidikan di sekolah saya dulu, walau tidak semaksimal pemanfaatannya seperti di kota-kota besar.

Awal tahun 2019 saya bekerja sebagai guru Matematika di SMA Negeri 2 Sungaiselan. Jujur, saya terenyuh dan agak terkejut ketika bekerja di sana, dimana kebanyakan orang tua siswa adalah petani dan penambang. Tidak beberapa anak yang berasal dari keluarga mampu, misalnya yang orang tuanya bekerja sebagai ASN. Karena latar belakang inilah, barang mewah bagi mereka adalah HP. Hampir tidak ada yang memiliki laptop, sehingga menggunakan ms. word pun tidak bisa.

Sayangnya, keberadaan HP yang mereka punya lebih dimanfaatkan untuk bermain game berhari-hari. Tidak banyak siswa yang memahami pentingnya pendidikan begitupun orang tuanya. Jadi, saya sangat salut dengan siswa yang mau belajar dan tidak mau ketinggalan. Saya sangat menghargai itu. Walau bagaimanapun siswa, entah mereka 'nakal', 'kurang', membenci kita atau tidak, mereka tetap punya waktu untuk berubah, menjadi lebih baik, berpikir lebih baik. Sejatinya tidak ada guru yang membenci siswanya, guru pasti selalu berdoa agar siswanya sukses dan berhasil. 

Kebanggaan guru adalah melihat siswanya tetap bertahan dengan adab yang baik setinggi apapun pendidikan yang mereka tempuh, apapun pekerjaan mereka kelak. Karena adab jauh lebih tinggi tingkatannya  daripada ilmu.

Sudah 2 tahun saya menjadi guru di sana. Allah mengajarkan saya untuk melihat setiap lapisan kehidupan, jangan selalu melihat ke atas, mengajari cara bersyukur dan berbagi. Alhamdulillaah, puji dan syukur kepada Allah.

Dan sekarang pun saya sudah menikah, dengan pilihan Allah. Setelah menikah kami mengontrak di Simpang Katis, Central Bangka Regency. Masih terus belajar menjadi istri yang baik baik pintu syurga/nerakaku. Semoga Allah selalu memberkahi kita semua.

Sekian curcolnya, nantikan postingan berikutnya.

Saya sarankan, batasilah melihat sosial media karena pada akhirnya kita akan membandingkannya dengan kehidupan kita yang membuat kita jauh dari syukur. (Pengalaman).

Wassalaam.

2 comments:

  1. lama udah nggak nulis ya

  1. This comment has been removed by the author.

Post a Comment